model managemen Sumber Daya Manusia yang dikenal dengan model 7P adalah model yang keseluruhannya menggambarkan siklus kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia mulai dari perencanaan SDM sampai karyawan memasuki masa pensiun / masa purna waktu.
Penerapan model 7P di rumah sakit terdiri dari :
1. Perencanaan. Perencanaan merupakan proses penetapan apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan sumber daya manusia meliputi jenis tenaga yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya yang disesuaikan dengan lingkup pelayanan yang akan dilaksanakan. Misalnya berapa jumlah dokternya, perawatnya dan tenaga ahli lainnya tergantung lingkup pelayanannya. Lingkup pelayanan ini biasanya ditentukan berdasarkan tipe rumah sakitnya. Lingkup pelayanan rumah rumah sakit terbagi atas 4 tipe yaitu (tipe A/B/C/D) yang masing-masing mempunyai standar minimal.
2. Penerimaan. Penerimaan karyawan merupakan tahap yang sangat kritis dalam manajemen SDM. Karena dalam proses penerimaan karyawan ini akan menentukan bagaimana kinerja rumah sakit nantinya. Rumah sakit perupakan sebuah organisasi pelayanan jasa yang sifat produknya intangible (tidak bisa dilihat) tetapi bisa dirasakan. Dan pelayanan ini hampir mutlak langsung diberikan oleh karyawan (bukan oleh mesin/atau alat). Sehingga sikap, perilaku dan karakter karyawan sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Oleh karena itu, proses penerimaan SDM rumah sakit harus memperhatikan hal tersebut dari calon karyawan.
3. Pengembangan. Kompetensi SDM tidak terbentuk dengan otomatis. Kompetensi harus dikembangkan secara terencana sesuai dengan pengembangan usaha agar menjadi kekuatan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. Di rumah sakit diperlukan karyawan yang selalu meningkat kompetensinya karena tehnologi, ilmu pengetahuan tentang pelayanan kesehatan berkembang sangat pesat dari waktu kewaktu. Adanya peralatan baru, metode perawatan yang berubah merupakan contoh betapa perlunya pengembangan kompetensi. Kegiatan pengembangan kompetensi ini antara lain dengan pendidikan dan pelatihan, pemagangan di rumah sakit lain, rotasi, dan mutasi
4. .Pembudayaan. Budaya perusahaan merupakan fondasi bagi organisasi dan bagi pelaku yang ada didalamnya. Budaya organisasi adalah norma-norma dan nilai-nilai positif yang telah dipilih menjadi pedoman dan ukuran kepatutan perilaku para anggota organisai. Anggota organisasi boleh pintar secara rasional, tetapi kalau tidak diimbangi dengan kecerdasan emosional dan kebiasaan positif maka intelektual semata akan dapat menimbulkan masalah bagi organisasi. Pembentukan budaya organisasi merupakan salah satu lingkup dalam manajemen SDM.
5. Pendayagunaan. The right person in the right place merupakan salah satu prinsip pendayagunaan. Bagaimana kita menempatkan SDM yang ada pada tempat atau tugas yang sebaik-baiknya sehingga SDM tersebut bisa bekerja secara optimal.
6. Pemeliharaan. SDM merupakan manusia yang memiliki hak asasi atas hidupnya yang dilindungi dengan hukum. Sehingga SDM tidak bisa diperlakukan semaunya oleh perusahaan karena bisa mengancam organisasi bila tidak dikelola dengan baik. SDM perlu dipelihara dengan cara misalnya pemberian gaji sesuai standar, jamisan kesehatan, kepastian masa depan, membangun iklim kerja yang kondusif, memberikan penghargaan atas prestasi dsb.
7. Pensiun. Dengan berjalannya waktu SDM akan memasuki masa pensiun. Karena itu sepatutnya rumah sakit mempersiapkan karyawannya agar siap memasuki dunia purna waktu dengan keyakinan. Hal yang bisa disiapkan untuk karyawan pada masa pensiun yaitu pemberikan tunjangan hari tua, pemberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk membekali calon purnakarya.
composed by. Gresia Jelita
0 comments:
Post a Comment